foto
Agus mentri desa
Kamis, 01 Februari 2018
Senin, 26 September 2016
Sambutan kujngan mentri desa baru
Madiun - Indonesia dijadikan model oleh dunia
dalam mengembangkan pemerintahan desa. Kalau dana desa ini berhasil, maka semua
negara di dunia akan mengadopsi penerapan dana desa yang dilaksanakan di
Indonesia saat ini.
Demikian disampaikan oleh Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Eko Putro
Sandjojo, saat berbincang dengan semua kepala desa se-Kabupaten Madiun pada
Senin, (26/9) di pendopo Kabupaten Madiun.
Dana Desa yang sudah tersalur rata-rata
600-800 juta. Artinya dana desa ditambah dengan dana yang lain dari kabupaten
dan propinsi, maka sebenarnya desa itu bisa menerima lebih dari 1 miliar.
Betapapun besar dana yang di gelontorkan ke
desa, maka itu tak cukup, jika tak dibarengi dengan pembuatan suatu usaha desa
seperti Bumdesa. Maka, mulai sekarang terutama semua desa perlu dan penting
untuk membentuk Bumdesa.
"Bisa jadi nanti akan muncul swalayan
desa, pertokoan desa dan lain -lain yang membangkitkan pemberdayaan ekonomi desa,"
terang Eko Sandjojo.
Indonesia sekarang ini, lanjut Eko Sandjojo,
memiliki bonus angkatan kerja yang besar. Ini perlu dimanfaatkan untuk
penyerapan tenaga kerja, salah satunya dengan memanfaatkan dana desa. Indonesia
harus lebih bisa ketimbang Brasil. Maka, seperti pesan presiden, semua desa
harus fokus.
Desa-desa maju cirinya dua, pertahanan
keamanan. Tanpa pertahanan dan keamanan, indonesia tidak bisa dibangun. Banyak
potensi ketidakamanan dari luar, karena banyak juga yang ingin Indonesia tidak
maju.
"Maka kita perlu membuat terobosan dengan
membuat suatu usaha yang berimpac besar, bukan butik. Kalau hanya program yang
kecil-kecil, tangan negara tidak menjangkau," ucap menteri keturunan
Ponorogo ini.
Pembangunan desa tidak bisa top down. Maka,
menurut Eko Sandjojo, para kepala desa dan masyarakat yang mengetahui
kebutuhannya sendiri.
Yang kedua, adalah penanganan paska panen.
Jika tidak ada, maka produl-produk desa harganya menjadi rendah. "Jadi
harga produksi mahal tapi harga jual rendah. Kapan petani desa bisa kaya kalau
begini," terang Eko.
Maka marilah kita memberdayakan ekonomi desa
dengan membuat Bumdesa yang fokus. Jika wisata, maka gali dan perdalam potensi
terkait dari sisi ekonomi wisata. Begitu pula jika pertanian, perdagangan
maupun potensi kelautan atau nelayan.
"Saya yakin jika ini diterapkan maka
Bumdesa akan besar dan berhasil. Akan cepat sukses. Fokus malah akan memberikan
persoalan lebih detail untuk berkembang maju. Mari bangkitkan Bumdesa,"
jelas Menteri Desa yang disambut meriah para kepala desa di Kabupaten Madiun.
Langganan:
Postingan (Atom)